kali ini saya hanya coba bercerita
sekedar mengabadikan apa yang saya rasa hari ini
cukup senang dan lega
membentuk sebuah komunitas emang ga segampang yang saya lihat dan saya pikir
butuh sebuah proses interaksi apik dalam merealisasikan
dimulai dengan saling tolerir
saling bertenggang rasa
saling seiya sekata
nah....
dengan inilah saya mencoba sedikit demi sedikit menyatukan gerombolan -gerombolan unik dan mangagumkan ini
gang SAIYO lebih tepatnya coba saya gambarkan
seperti kata slank "makan ga makan asal kumpul"
hahaha
disini hanya sebuah perkumpulan sederhana dan seadanya
ya cuman bisa bersuka ria bersama dalam duka selalu sama-sama
meskipun tetap bakal ada yang namanya datang dan pergi
itu biasa.
tinggal bagaimana caranya kita menyikapi
Minggu, 29 April 2012
Kamis, 26 April 2012
Penyendiri
Ku penyendiri
bising ku pun bergeming
menghibur diri
na...na...na....na...na
bukit ini tinggi
jiwa ini sepi...sunyi
mungkinkah ini bukan kehidupanku
kelam keluh tak berlalu
akankah berakhir sepi ini ?
mungkinkah kan berakhir sepi ini ?
Rabu, 25 April 2012
tangan hampa kaki telanjang
Permasalahan silih berganti menghampiri
bagai malam berganti pagi
yang disambut lembut belaian mentari
saat pagi menyinari
aral lintang dan cobaan tiada berhenti
aku coba tetap berdiri menentang rotasi
yang telah tergariskan
meskipun kedua kaki terasa enggan dan gontah untuk melangkah
aku harus lakukan
meskipun bosan, jenuh, tersiksa keadaan
yang selalu membuat ku enggan
untuk utarakan sebatas kata, sebatas makna
bagai malam berganti pagi
yang disambut lembut belaian mentari
saat pagi menyinari
aral lintang dan cobaan tiada berhenti
aku coba tetap berdiri menentang rotasi
yang telah tergariskan
meskipun kedua kaki terasa enggan dan gontah untuk melangkah
aku harus lakukan
meskipun bosan, jenuh, tersiksa keadaan
yang selalu membuat ku enggan
untuk utarakan sebatas kata, sebatas makna
Selasa, 24 April 2012
Sore di Kota ini...
aku langkahkan kakiku
melintasi ruang-ruang dimensi tak berujung
kuterus coba langkahkan
kedua lutut yang mulai gontah
hingga diperhentian
aku coba berdiam disisi hiasan kota ini
ditaman ini
terduduk termenung dibangku taman
aku sendiri
punya cara sendiri
memecah sunyi
hingga gelap senja mulai terasa
hembusan angin pengantar hujan
mulai melintasi tubuhku
sepertinya hujan akan membasahi
kota ini
sore ini
didepan ku pohon-pohon rindu
mulai menggirang
karena mungkin sebentar lagi mandi untuk sore hari
hiasan lampu taman belum terlihat
sayup-sayup kudengar lantunan suara-suara
dari toa mesjid menggema
itu pertanda sebentar lagi waktu adzan maghrib
akan menggema diseluruh kota ini
sungguh kota berbudaya dan beragama
aku harus lanjutkan langkah kaki ini sebentar lagi
melintasi ruang-ruang dimensi tak berujung
kuterus coba langkahkan
kedua lutut yang mulai gontah
hingga diperhentian
aku coba berdiam disisi hiasan kota ini
ditaman ini
terduduk termenung dibangku taman
aku sendiri
punya cara sendiri
memecah sunyi
hingga gelap senja mulai terasa
hembusan angin pengantar hujan
mulai melintasi tubuhku
sepertinya hujan akan membasahi
kota ini
sore ini
didepan ku pohon-pohon rindu
mulai menggirang
karena mungkin sebentar lagi mandi untuk sore hari
hiasan lampu taman belum terlihat
sayup-sayup kudengar lantunan suara-suara
dari toa mesjid menggema
itu pertanda sebentar lagi waktu adzan maghrib
akan menggema diseluruh kota ini
sungguh kota berbudaya dan beragama
aku harus lanjutkan langkah kaki ini sebentar lagi
Layaknya PELANGI, sesaat HUJAN reda
Rainy Day |
aku luka dan saat ini...
aku butuh...
buli-bulir berair pemecah sunyi
dan berelegi dibalik awan hitam
setiap tetesan yang terhempas
menetas duka di udara
wahai mesin penenun HUJAN
bantu aku pecahkan misterimu!!!
"layaknya PELANGI,
yang selalu setia menunggu HUJAN reda"
RAIN = Run And Ignore the Negative |
Langganan:
Postingan (Atom)